SOLOK - Di ujung senja kehidupan, harapan adalah kekuatan terakhir yang dimiliki oleh Nenek Bainar dan Kakek Acin. Hidup di bawah tenda berlantaikan tanah dan beralaskan terpal di Jorong Sambuang, Nagari Tanjung Bingkung, Solok, Sumatera Barat, mereka menghadapi hari-hari yang penuh tantangan. Badai puting beliung yang menghancurkan rumah mereka beberapa waktu lalu bukan hanya merobohkan tempat berteduh, tetapi juga membawa kisah kehidupan yang memilukan.
Kondisi fisik yang ringkih semakin memperumit keadaan. Kakek Acin, dengan lumpuh sebelah kakinya, hanya bisa terbaring di atas ranjang kayu kecil, ditemani pandangan dan pendengaran yang perlahan menghilang. Nenek Bainar, meski masih bisa bergerak lebih leluasa, tak luput dari gangguan pendengaran yang menyulitkan komunikasi sehari-hari.
Namun, di balik semua kesedihan ini, ada seberkas harapan yang hadir dari Polres Solok. Beruntung, kabar tentang kondisi memprihatinkan pasangan lanjut usia ini akhirnya sampai ke telinga pihak berwenang. Polres Solok berinisiatif membangun rumah layak huni untuk Nenek Bainar dan Kakek Acin.
Langkah pertama dilakukan, Kapolres Solok AKBP Muari, S.IK, MM, MH, dengan mengutus Kanit Paminal Propam Bripka Isperi Mulyadi sebagai perwakilan dari Polres Solok, langsung turun ke lokasi. Sempat nyaris meneteskan air mata, Bripka Isperi yang memang dikenal aktif dalam kegiatan sosial bahkan beberapa kali telah menerima penghargaan atas tindakan kepedulian kemasyarakatan yang dilakukannya, mencoba menguatkan dan menularkan keceriaan pada pasangan senja itu.
Baca juga:
Wako Solok Serahkan Bantuan Gempa Pasbar
|
Dalam kunjungannya, ia juga meminta dukungan warga sekitar untuk menyiapkan dokumen kepemilikan tanah agar pembangunan rumah dapat dilakukan tanpa kendala.
Bantuan ini menjadi secercah cahaya di tengah kegelapan yang telah beberapa lama menyelimuti pasangan lansia tersebut.
Nenek Bainar yang menerima kedatangan Bripka Isperi tampak sangat bahagia dan terharu. Berulangkali Dia menyampaikan rasa terima kasih kepada Isperi.
Secara terpisah Walinagari Tanjung Bingkung, Mardanus, menyatakan kesiapannya untuk bersinergi demi mewujudkan rumah layak huni bagi Nenek Bainar dan Kakek Acin. Tidak hanya itu, upaya pembebasan lahan diakuinya terus dikejar agar semua persyaratan administrasi terpenuhi.
Sebelumnya tambah Mardanus, pemerintah nagari telah berupaya memberikan bantuan logistik dan mengupayakan koordinasi dengan berbagai instansi seperti Dinas Sosial, Dinas Perkim, dan BNPB.
Ketulusan hati warga sekitar juga memberikan energi positif. Mereka telah membantu menutup tenda dengan seng bekas untuk melindungi dari angin dan hujan. Tetangga dan kerabat, meski dengan keterbatasan, turut memberi dukungan berupa bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Harapan Masa Depan
Kisah ini mengajarkan bahwa kebersamaan adalah kunci untuk mengatasi kesulitan. Tindakan cepat Polres Solok, bantuan pemerintah, dan solidaritas masyarakat membuktikan bahwa masih ada harapan di tengah keterpurukan. Bagi Nenek Bainar dan Kakek Acin, ini adalah seutas asa untuk awal baru menjalani sisa hidup dengan lebih bermartabat.
Ketika rumah baru mereka berdiri kokoh, ia akan menjadi simbol bahwa manusia, meskipun berada di ujung usia, tetap pantas mendapatkan tempat yang layak untuk hidup. Kisah ini menginspirasi kita semua untuk tidak hanya menaruh iba, tetapi juga bertindak nyata demi membantu sesama.
Semoga harapan ini menjadi kenyataan, dan Nenek Bainar serta Kakek Acin dapat menikmati sisa hidup mereka dalam damai dan nyaman. (Amel)